6.09.2008
pemilu 2009, are you ready yet?
pesta demokrasi di indonesia akan segera diselenggarakan pada tahun 2009. mendekati pemilu 2009, banyak partai politik yang ikut untuk meramaikan bursa pemilihan calon presiden. kebebasan untuk berpendapat dan berorganisasi telah membuat semakin menjamurnya parpol yang tumbuh subur di Indonesia. hal ini tentu saja akan membingungkan rakyat indonesia untuk memilih dan menentukan mana partai yang benar-benar mewakili mereka sebagai rakyat.
menjelang pemilu, pemerintahan SBY-JK juga diguncang dengan kenaikan harga BBM. keputusan pemerintah untuk menaikkan harga BBM membuat sebagian warga negara berespon negatif alias kontra. terutama kalangan mahasiswa yang menggelar demonstrasi untuk menuntut dibatalkannya kenaikan harga BBM. aksi demonstrasi ini digunakan oleh sebagian kalangan untuk menjatuhkan pemerintahan. bahkan beberapa diantaranya sengaja memanfaatkan demo itu untuk menggulingkan pemerintahan sekarang.
selain itu juga, peristiwa tragedi Monas belakangan ini juga digunakan oleh sebagian golongan untuk mengguncang pemerintah. mereka menyalahkan pemerintah atas lambannya keputusan pemerintah mengenai pembubaran ajaran ahmadiyah yang dipandang oleh sebagian kalangan sebagai aliran sesat. lagi..lagi.. pemerintah menjadi kambing hitam, pemerintah dianggap biang kerok atas semuanya. memang, pemerintah memiliki andil karena tidak dapat bersikap tegas, tapi apakah hal itu harus disikapi dengan sikap menghujat. seharusnya peristiwa itu menjadi intropeksi diri bagi diri kita sendiri. nama bangsa kita, di dunia internasional semakin tercoreng akibat anarkhisme ini. bahkan bukan hanya bangsa kita juga tetapi juga nama seluruh umat muslim di dunia. pertanyaan yang akan timbul kemudian adalah apakah akibat itu sepadan dengan kepuasan politik suatu golongan yang berhasil memojokkan pemerintah?
namun, dibalik semua itu, kecerdikan pemerintahahan SBY-JK juga terlihat ketika aksi massa FPI yang terjadi pada peringatan hari pancasila justru dapat memberikan keuntungan terendiri bagi pemerintah. karena perhatian masyarakat telah beralih dari isu kenaikan harga BBM menjadi isu peristiwa tragedi Monas. bahkan, masyarakat akan lebih memberikan perhatian kepada Munarman, seorang yang dianggap paling bertanggungjwab dalam insiden ini. apa yang dilakukan oleh pemerintah akan membuat situasi politik dan ekonomi dalam keadaan stabil dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
pemilu sangat identik dengan kampanye. bagi sebagian parpol, masa kampanye adalah masa yang paling penting untuk mencari dukungan publik. mereka berlomba-lomba untuk menonjolkan kelebihan-kelebihan dan mengeliminasi kekurangan-kekurangan sehingga rakyat memutuskan untuk memilih parpol tertentu. meskipun masa kampanye belum dimulai, tapi banyak para tokoh politik yang siap untuk mencari ancang-ancang dengan jalan mengeluarkan iklan politik di telivisi. melalui telivisi, para tokoh berusaha untuk menciptakan diri sebagus mungkin dan membawa isu-isu penting untuk meloloskan tujuan politik mereka. proses pencitraan diri dan isu yang dibawa dalam iklan telivisi dapat memberikan hasil yang efektif untuk meningkatkan parisipasi politik dalam masyarakat.
satu hal yang harus diubah dalam strategi kampanye yakni sudah saatnya bangsa kita untuk memilih pemimpin berdasarkan kemampuan, visi, misi dan program, bukan berdasarkan hal lainnya seperti kharisma, keturunan, ketampanan (fisik), dan lainnya. ini waktunya bagi pemilih di Indonesia untuk bersikap secara dewasa dan berpikir dengan cerdas. jangan sampai memilih kucing dalam karung . hanya janji tanpa realisasi program yang jelas. karena janji merupakan fatamorgana yang hanya akan membawa rakyat pada khayalan dan imajinasi. pemilu 2009 harus dapat memberi pencerahan bagi kesejahteraan rakyat. mari kita bersiap-siap menyambut pemilu 2009 dengan bersikap cerdas dan cermat dalam menentukan pilihan. karena pilihan yang kita buat itulah yang akan membawa bangsa ini ke dalam kemajuan atau bahkan justru di bawa ke dalam kemunduran
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar