12.28.2010

Luv my 2010

Tahun 2010 sebentar lagi usai. Tinggal dua hari lagi sebelum memasuki tahun 2011. Namun, belum juga menyusun rencana-rencana di tahun depan. Seperti biasa, saya memiliki target tetapi belum memiliki rencana strategi menghadapi 2011. Go with the flow...

Sepanjang tahun ini merupakan tahun pembelajaran untuk saya. Tahun 2010 merupakan tahun buat saya untuk berjuang dalam menghadapi segala sesuatu meski itu sulit. Sehingga akhirnya saya bisa keluar dari kesulitan itu sendiri. Meski bukan tahun yang sempurna, tapi tahun 2010 ini membuat saya untuk selalu bersyukur dan bersyukur atas apa yang diberikan Tuhan untuk saya.

Mengenang kembali di tahun 2010 ini, Tuhan tidak memberikan apa yang selalu saya minta. Namun, Tuhan memberikan semua apa yang menjadi kebutuhan saya. Tuhan tidak secara langsung memberikan apa yang selalu saya minta. Namun, Tuhan memberikan jalan supaya saya dapat meraih permintaan saya tersebut.

Ketika saya meminta untuk diberikan kesabaran, Tuhan tidak langsung memberikan saya kesabaran. Tuhan memberikan saya berbagai cobaan, musibah, konflik yang membuat saya lebih bersabar lagi.

Ketika saya meminta kebahagiaan, Tuhan memberikan saya sahabat-sahabat baru yang memberikan banyak warna dan tawa dalam kehidupan saya. Tuhan juga mempertemukan saya dengan sahabat lama yang sudah tujuh tahun lamanya tidak berjumpa. Ketika menemukan dia, seperti keajaiban. Sebab, saya menyangka, sejak kehilangan dia, tak akan pernah menemukannya kembali.

Ketika saya meminta keutuhan keluarga, Tuhan memberikan saya sebuah cobaan yang mampu membuat keluarga saya untuk lebih dekat lagi, lebih saling percaya, lebih saling menguatkan. Terima kasih karena Tuhan telah menjaga keluarga saya.

Ketika saya meminta keberanian untuk bangkit dari Trauma, Tuhan selalu membuat saya jatuh berkali-kali. Seolah-olah Tuhan mempermainkan saya dengan jarinya. Seperti belajar bersepeda, saya berusaha untuk berdiri ketika jatuh dari sepeda walaupun terdapat luka di sekujur tubuh saya. Hingga akhirnya, saya memiliki keberanian untuk bersepeda hingga akhirnya dari awalnya belajar menjadi mahir.

Ketika saya meminta kesehatan, Tuhan bahkan memberi saya sakit. Awal Ramadhan lalu, saya sempat menjalani perawatan di RS selama beberapa hari. Namun, saya kemudian mengerti, Tuhan memberikan saya sakit supaya saya belajar untuk menjaga tubuh. Maklum, saya seringkali menghiraukan alarm tubuh. Ketika tubuh meminta untuk istirahat, saya justru masih bekerja. Dengan pelajaran yang saya peroleh, ke depannya saya lebih berhati-hati dengan kesehatan tubuh.

Cara Tuhan memang unik untuk saya. Dia selalu saja berbuat baik untuk saya meski saya belum berbuat seperti umat yang baik.

Tidak ada komentar: