2.23.2011

Suju addicted

Suju alias kependekan dari Super Junior merupakan boyband asal Korea. Boybad yang sudah melejit namanya sejak 2005 lalu di Korea juga ikut tenar di Indonesia. Bahkan, salah satu kelompok musik di Indonesia yang mendeklarasikan dirinya bernama smash berkiblat kepada boyband yang berjumlah 10 orang ini. Awalnya, saya tidak tahu siapa suju ini. Namun, berkat dari smash dan kecanggihan internet saya mengenal boyband ini.

Awalnya heboh soal smash. Tidak di kantor, di tempat saya liputan status di jejaring sosial bahkan narasumber saya juga ikut membicarakan soal smash ini. Mengutip pernyataan narasumber saya waktu itu, "Smash ibarat Justin biebernya Indonesia". Wah, sayapun semakin penasaran, siapa sih smash ini. Katanya juga sudah wara wiri di layar telivisi. Tapi tak satupun saya pernah mendapati mereka di telivisi. Akhirnya, sayapun menggunakan mbah google untuk mencari tahu siapa sih smash ini, seperti apa sih mereka.

Pertama kali melihat video klip mereka berkat teman kerja satu kantor yang duduknya persis di sebelah kanan saya. Kesan saya ketika itu: apa sih menariknya smash. Masih keren juga backstreet boys. Kemudian mbah google menunjukkan saya smash dan suju. Setelah melihat video klip smash, sayapun tidak tertarik melanjutkan untuk mencari tahu smash lebih jauh lagi. Justru saya semakin penasaran dengan suju.
Awalnya, saya mencari di youtube. Mencari di youtube, saya menemukan bonamana oleh suju. Hwaa...ternyata saya sebelumnya pernah melihat video klip ini di Mtv beberapa waktu sebelumnya. Sayangnya, ketika saya melihat video klip tersebut, saya tidak tahu siapa mereka tapi kesan saya terhadap mereka waktu itu adalah “Keren”. Saya suka dengan tarian mereka.

Melihat mereka mengingatkan saya kepada grup tari modern yang saya miliki ketika SMA, bagaimana susahnya dengan jumlah personil yang cukup banyak menyelaraskan gerakan Meskipun gerakannya sudah sama, harus menyamakan ketukan langkah supaya tidak terjadi tabrakan ketika berganti formasi. Tak jauh berbeda dengan suju, jumlah grup tari saya waktu itu berjumlah 12 orang. Sedari kecil saya suka menari, mulai dari tarian tradisional, modern hingga tarian india. Kini, semua itu hanya tinggal cerita masa lalu. Karena saya berhenti dari aktivitas tari sejak memasuki bangku kuliah (saya tidak ingat di semester ke berapa persisnya).

Mencari dan mencari lagi, saya menemukan banyak tentang mereka. Ternyata mereka sudah tenar sejak tahun 2005. Benar-benar ketinggalan berita, tapi tak apalah lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Semakin penasaran, saya makin mengunduh video klip mereka mulai dari video klip jadul hingga yang terbaru. Saya juga mengunduh reality show mereka. Tak ketinggalan, saya juga mencari tahu nama-nama personil suju. Tapi tampaknya mereka (suju) bertransformasi cukup baik karena saya butuh waktu dua hari untuk menghafalkan nama-nama dan wajah-wajah mereka. Karena, wajah mereka antara 2005 dan 2011 cukup berbeda.

Dari personil suju itu, pada awalnya saya menyukai Choi Siwon. Yeah, karena dia ganteng dan sebenarnya hanya dia personil yang mampu saya kenali ketimbang yang lainnya. Hehehe. Meski begitu, ada salah satu personil yang saya suka karena tariannya (setelah saya amati video klip mereka satu persatu). Diantara yang lain, menurut saya dia yang paling lincah. Belakangan saya tahu bahwa namanya Lee Donghae. Sejak itupun, saya memutuskan untuk menyukai Lee Donghae. Saya paling suka Lee Donghae di video klip “supergirl”. Dengan rambut gondrong dan gerakannya membuat saya betah untuk berlama-lama dan berulang-ulang melihat video klipnya.
Hingga kemudian saya melihat video klip twins dan miracle. Lagi-lagi, saya ingat sebelumnya saya sudah pernah melihat video klip tersebut beberapa tahun lalu.

Namun, saya tidak ngeh jika itu adalah suju. Berbeda dengan kesan saya ketika melihat Bonamana, ketika saya melihat twins, kesan saya saat itu, “Aneh”. Okelah, gerakan tariannya tak begitu buruk, lagunya juga easy listening. Tapi gaya rambutnya itu yang membuat aneh. Hehehe. Sekarang, seaneh apapun, saya tetap menyukai suju esp. Lee Donghae. Tak peduli, jika ada yang mencibir: eh, feni kamu koq bisa suka dengan mereka, mereka kan banci. Saya tetap menyukai mereka. Kalau boleh jujur, saya iri dengan Kim Heechul (salah satu personil suju) yang bisa dengan pede menggunakan celana warna merah menyala. Hahahahaha

Menyukai suju, membuat saya memiliki kebiasaan baru yakni ketika tidur, selalu mendengarkan lagu-lagu mereka dengan menyetel mp3 dan memasang headset di telinga. Awalnya, saya melakukan itu untuk membuat saya cepat tidur karena penyakit insomnia. Namun, belakangan justru kebiasan itu menjadikan saya ketergantungan. Bahkan, saya juga berkeinginan untuk memasang poster gambar Lee Donghae di dinding kamar saya. Hwaaa....rasanya seperti anak ABG lagi. Padahal, poster-poster idola dan koleksi lainnya sudah saya kemas dengan apik di kardus yang sekarang entah berada di mana. Kegilaan itu sudah hilang ketika saya memasuki bangku kuliah tapi kegilaan ini muncul lagi di saat usia saya sudah seperempat abad.

Menurut saya Donghae bukan pria paling tampan di suju. Namun, saya menyukai cara dia menari dan caranya tersenyum. Saya juga menyukai karakter suara Donghae yang lembut. Jika dilihat dari kualitas suara, masih ada Ryewook, Kyuhun dan Yesung yang memiliki suara yang lebih bagus. Namun, saya telah jatuh cinta dengan suara Donghae. Berulang-ulang saya tanpa bosan, saya mendengarkan lagu “my everything” yang dinyanyikan oleh Donghae. Ah, kapan ya mereka (suju) datang ke Jakarta? Sayang super show 3 tidak mengikutsertakan nama Indonesia dalam daftar. Kalau mereka datang, saya akan mengajukan cuti dan niat untuk menonton konser mereka. Kalaupun harus mendatangi konser mereka di negara tetangga, saya harus menabung dan itu bisa dilakukan tahun depan. Karena jika tetap memaksa ingin berangkat untuk tahun ini, maka saya akan menjadi fakir miskin.

Medan Merdeka Selatan
**dampak dari sepinya plat merah**
15:26 WIB




Tidak ada komentar: