7.03.2009

Pemerintah Restrukturisasi Utang Tiga BUMN di 2009 ((Tiga BUMN tersebut memiliki tungakan utang yang besar kepada sejumlah kreditur)

KONTAN, Nasional, 30 Juni 2009

JAKARTA. Setelah lama tenggelam, pembicaraan restrukturisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kembali memanas. Tahun ini, Pemerintah akan merestrukturisasi lima BUMN sekaligus.

Ada banyak cara pemerintah untuk melakukan restrukturisasi, mulai restrukturisasi utang dan operasional, penjualan kepemilikan saham Pemerintah, hingga likuidasi. Tahun ini, Pemerintah memastikan akan melikuidasi PT Industri Sandang Nusantara dan PT Industri Gelas.

Khusus untuk PT Merpati Nusantara Airlines, PT PAL Indonesia, dan PT Djakarta Lloyd, Pemerintah memilih cara yang lebih halus yakni restrukturisasi utang dan operasional. "Itu langkah penyehatan BUMN. Restrukturisasi meliputi manajemen, organisasi, operasi, dan sistem prosedur," ujar Meneg BUMN, Sofyan Djalil, Senin (29/6).

Selama ini, utang memang menjadi beban berat buat ketiga BUMN itu. Merpati, misalnya, memiliki utang bejibun. Salah satu yang terbesar adalah utang mereka kepada Xian Aircraft Industry Company Ltd. sebesar 1,8 miliar Yuan atau Rp 3,2 triliun. Utang ini dipakai untuk pengadaan 18 pesawat terbang. "Sekarang sedang dalam proses penyelesaian," tegas Sofyan.

Maret lalu, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika ini pernah bilang bahwa Pemerintah bakal mengambil alih penyelesaian utang itu. Pengambilalihan ini mirip dengan mekanisme subsidiary loan agreement (SLA). Maksudnya, Departemen Keuangan menalangi utang kepada Xian dan Merpati membayar utang itu kepada Pemerintah.

Lebih banyak di 2010

Kondisi tak kalah genting juga menimpa PT PAL. Produsen kapal ini bahkan terlilit utang dengan kolektibilitas lima alias macet. Perusahaan yang berdiri dengan nama PT Penataran Angkatan Laut itu pun terancam bangkrut akibat menanggung kerugian operasional senilai US$ 400 juta atau sekitar Rp 4,4 triliun pada 2008. Celakanya, kerugian ini akan bertambah lagi US$ 40 juta selama dua tahun ke depan akibat proyek ambisius pembuatan 21 kapal dengan biaya tetap. Nah, untuk melakukan restrukturisasi utang PT PAL, Pemerintah telah menunjuk PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA).

Djakarta Lloyd juga tak kalah parah. Perusahaan ini menanggung beban utang kepada 10 kreditur. Sayang, belum ada data yang pasti soal penyelesaian restrukturisasi utang perusahaan pelayaran tersebut.

Tampaknya, proses restrukturisasi BUMN tak berhenti tahun ini. Pemerintah akan melanjutkan penyehatan perusahaan negara tahun depan. Bahkan jumlahnya mencapai 10 BUMN. Dalam restrukturisasi 2010, Pemerintah akan menjual sahamnya di sejumlah BUMN. Beberapa BUMN yang akan masuk program restrukturisasi antara lain PT Semen Kupang, PT Perusahaan Produksi Film Negara, PT Balai Pustaka, PT Kawasan Industri, PT Kertas Kraft Aceh, dan PT Kertas Padalarang. "Sudah ada yang mau beli saham Kertas Kraft Aceh," ujar Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu.

Fitri Nur Arifenie, Ewo Raswa

Tidak ada komentar: