11.14.2011

Put U'r Hands Up Asian Tour "2PM" (1)

11-11-11 merupakan angka cantik. Buat sebagian orang, tanggal tersebut dijadikan hari untuk melangsungkan upacara pernikahan. Tapi buat saya, angka tersebut adalah hari di mana saya menonton konser tunggal "2PM" dalam rangka promosi album "Hands Up" yang berlangsung di Jitec, Mangga Dua Square, Jakarta. Konser yang berlangsung selama 2,5 jam penuh itu mampu memuaskan rasa penasaran saya "se-spektakuler apa sih tawaran 2PM?". I'm an ELF (fandom of Super Junior), But I'm really envy with Hottest (fandom of 2PM). Semoga, Super Junior mampu memberikan yang terbaik untuk penggemar di Indonesia ketika mereka menggelar super show 4 (semoga itu kejadian). Dari desas desus yang beredar, Super Show 4 akan digelar tahun 2012. Saya berharap, SS4 itu mampu memberikan pertunjukan yang spektakuler.

Di konser yang digelar pada jumat malam itu, saya bersama tujuh orang lainnya (dua orang pria dan lima orang wanita) mengantri dengan ribuan penonton lainnya. Dua diantara rombongan saya, sudah mengantri sebelumnya setelah sholat Dhuhur. Sedangkan, lainnya termasuk saya baru masuk antrian pukul 16.00 WIB.

Saya sudah mempersiapkan segalanya pada tanggal 11-11-11 mulai dari minta libur hingga rehat dulu dari kelas yoga. Yah, maklum, saya berada di kelas festival. Kelas festival itu berada di depan dekat panggung dan berdiri tanpa nomor. Sehingga, sayapun harus menyiapkan stamina untuk berebut dengan para ababil lainnya.

Meski konsernya sangat mengesankan, tetapi promotornya benar-benar tidak mengesankan. Sebelumnya, saya sudah mendapatkan warning dari seorang teman karena promotor 2PM sama dengan promotor westlife. Dan ketika konser westlife, teman saya mendapatkan pengalaman yang tidak mengenakkan. Saya kira, promotornya harus lebih banyak belajar dari pengalaman yang tidak mengenakkan ini.

Pertama, promotor tidak aware dengan jalur antrian untuk masuk ke venue. Sehingga antrian tiket masuk-pun sedikit ricuh dan berjubel. Lokasi konser ada di lantai 8, sedangkan saya antri dari lantai 3. Dan dari kabar yang beredar, setiap lantai sudah penuh dengan antrian tiket masuk. Saya tidak tahu, start antrian mulai dari lantai berapa. Karena saya langsung ke mengantri ke lantai 3 berbekal dari informasi yang disampaikan oleh teman yang sudah mengantri lebih dulu.

Kedua, sosialisasi promotor terhadap penonton kurang. Tidak ada pengumuman, soal pintu masuk kapan dibuka. Promotor hanya menulis di twitternya bahwa open gate pukul 18.00. Sementara pada pukul 17.30, saya bersama antrian lainnya masih terjebak di lantai 3. Kami cukup beruntung, tidak ada yang pingsan diantara antrian yang berjubel.

Wajar saja, hampir 30 menit menuju waktu open gate yang ditentukan kami masih antri sehingga muncul rasa gelisah. Dan dari pihak promotor mendiamkan hal itu! Tidak ada yang memberikan pengumuman, "Harap tenang, antrian masih berlangsung. Sekarang masih masuk antrian kelas diamond dan bronze, kelas festival nanti,". Sikap diam promotor tentu saja membuat kami gelisah.

Kegelisahan itu akhirnya membuat rombongan kami dan beberapa penonton lainnya meneriakkan kata, "Buka..Buka..!" Hingga akhirnya salah satu petugas keamanan mendatangi kami. Saya lupa petugas keamanan itu mengatakan apa. Saya hanya ingat, bahwa saya dengan yang lainnya sudah emosi tingkat dewa. Karena, ini berbeda dengan yang dijanjikan.

Kemudian pukul 19.00 WIB, kami yang ada di lantai 3pun diberikan ijin naik ke lantai 8. Sampai lantai 8, kami harus menunggu lagi. Percayalah, antrian di lantai 8 lebih parah ketimbang di lantai-lantai sebelumnya. Karena tidak ada AC, sirkulasi udara kurang kondisinya sama kaya tempat parkir mobil di mall-mall,penonton berjubel dan gelisah karena konser dijadwalkan mulai pukul 19.30 WIB.

Lagi-lagi antrian berhenti. Padahal kami tinggal masuk saja. Saya tidak tahu apa yang membuat antrian kami berhenti. Pukul 19.30 WIB sudah terdengar suara musik 2PM dari dalam arena. Kontan saja, para penonton yang gelisah semakin gelisah. Kebanyakan dari kami khawatir jika konser akan dimulai tanpa kami.

Saya takut kejadian dari westlife terulang kembali. Karena kelas festival penuh, maka kami yang antri belakangan harus ke kelas tribun. Well, I don't wanna those happen. Akhirnya, saya dan beberapa lainnya pun mulai berteriak sekencang-kencangnya supaya kami boleh masuk. Ketika mengingat peristiwa itu, saya bukan seperti seseorang yang umurnya berkepala dua tetapi lebih seperti anak 17 tahun. Haha... Sisi ababil saya masih tersisa tampaknya.

Kemudian, penonton festival yang gelisah ini, disuruh kembali ke lantai 8 sebelah kiri. Huaaa.... sayapun dengan rombongan berlari sekencang mungkin karena khawatir kami akan melewatkan sebagian konser. Dengan kondisi setengah berlari dan mendumel, kami hampir saja berantem dengan bodyguard pihak promotor.

Sebab, pihak bodyguard itu-pun mengatakan hal yang menyulutkan emosi. Si bodyguard itupun mengatakan "Mau ga dipindah? Kalau gak mau dipindah pulang aja!". Seketika itu saya berkata dengan nada keras, "Enak aja pulang. Balikin duit gw! Gw bayar koq pake duit bukan pake daun!". Salah satu teman sayapun ikut mendumel kepada bodyguard tersebut, "Lo boleh marahin gw! Tapi balikin duit gw! Jangan cuma mau duitnya aja tp gak profesional,".

Teman saya yang lain-pun menimpali, "Kalau anak lo kaya begini gimana? Dasar promotor bego! India bego!" [oke yang ini cukup rasis. Bukan jenis omelan yang saya rekomendasikan, Tapi kami-pun dalam kondisi emosi yang sudah lelah dengan kelakuan promotor di Indonesia yang seenak jidatnya sehingga saya maklumi emosi kawan saya].

Hal ini gak akan terjadi seandainya pihak promotor memberikan pemberitahuan seperti, "Konsernya belum mulai. Penonton festival diharapkan pindah ke sebelah kiri karena festival sebelah kanan sudah penuh,". Padahal ya, saya lihat banyak orang dari pihak promotor berseliweran di lantai 8 tapi tampaknya mereka tidak cepat tanggap.

Di lantai 8 sisi kiri, kamipun harus mengantri lagi untuk mendapatkan gelang. Gelang itu adalah id khusus untuk masuk ke lokasi sesuai kelasnya. Karena, saya di kelas festival, sayapun menggunakan gelang berwarna biru. Tepat pukul 19.40 WIB, saya dan teman-teman lainnya masuk ke lokasi festival. Rasa lega menyelimuti kami ketika konser belum mulai dan festival sebelah kiri masih banyak ruang.

Tidak ada komentar: