3.24.2010

kotak hitam

Fiuh, hari ini sungguh tidak bergairah sekali. Saya merasakan apa yang dinamakan dengan titik jenuh. Ingin rasanya keluar dari kotak hitam yang bernama rutinitas. Namun, untuk melepaskan rutinitas itu bukanlah hal yang mudah untuk saya. Karena terbiasa dengan apa yang namanya rutinitas itulah membuat saya ketika tak beraktivitas seperti mati suri. Sebenarnya, saya bingung dengan tujuan apalagi yang ingin saya dapatkan?

Bermula dari tekanan yang bertubi-tubi, kebijakan kantor yang aneh bin ajaib, kehidupan yang hampa, terisolasi dengan apa yang namanya pertemanan, dan selalu berkutat dengan deadline. Awalnya saya sungguh menyukai aktivitas seperti itu, Lalu ketika saya melihat kehidupan lain di luar sana, ada rasa iri. Wah, enak sekali mereka. Dalam pekerjaan, hanya merasakan 20% tekanan, 30% kerja keras dan 50% bersenang-senang.

Saat ini saya seperti berada dalam kotak hitam yang entah apapun caranya saya ingin keluar dari kotak hitam itu. Dalam kotak itu berisi 50% tekanan dan 40% kerja keras sedangkan 10% bersenang-senang. Hari ini ingin saya membeli gergaji untuk memotong-motong kotak hitam itu dan menjadikannya beberapa bagian sehingga saya memiliki jalan keluar untuk terbebas dari kotak hitam itu.

Tapi, kotak hitam itu terbuat dari baja. Satu gergaji tidak akan cukup untuk meluluhlantakkan kontak hitam itu. Saya lelah dan saya capek terjebak di dalam kotak hitam itu hanya penuh dengan kepalsuan dan kemunafikan. Kotak hitam itu tembus pandang, jika kita melihat ke dalamnya kita bisa melihat ada istana emas dengan makanan lezat, perhiasan, kereta kuda mewah dan lain-lain yang bisa membuat mata silau akan kenyamanannya.

Pada kenyataannya, kotak hitam itu hanya penjara karena saya tidak bisa keluar melihat dunia lain. Saya terkukung dalam istana emas yang terasa nyaman di luar namun di dalamnya hanya berisi tekanan karena saya harus bersikap sempurna seperti seorang putri. Padahal, lewat kotak yang tembus pandang itu saya bisa melihat ke luar. Saya bisa melihat bahwa banyak hal yang bisa saya dapatkan dan saya capai untuk melihat keindahan dunia. Saya ingin berpetualang, menyusuri kotak-kotak lainnya yang tidak hanya berwarna hitam tapi ada merah, kuning, biru, hijau bahkan pink. Saya ingin bebas keluar masuk untuk mengunjungi kotak-kotak itu satu persatu.

Kotak hitam, bagaimana caranya untuk keluar dari cengkramanmu? kenapa kotak hitam selalu membuat saya terkukung dan tidak membuat saya nyaman. Saya tahu masih banyak kotak-kotak lainnya yang mampu menarik hati saya tapi kenapa kotak hitam selalu menjadikan saya milikmu seorang. Saya bosan denganmu kotak hitam.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

relax alias santai aja jangan dijadikan ini masalah adalah pusat dari segalanya ... tidakkah ada yng lebih susah dari anda ...

sang petualang mengatakan...

iyah...
saya selalu bersyukur dengan apa yang saya terima. Untuk saat ini, saya hanya merasa bahwa saya ingin lebih dari ini...hehehe