3.13.2010

KBUMN

Menyambung cerita teman baik saya yang suka sekali buah strawberry, di KBUMN saya banyak belajar. Mulai dari ilmu, kesederhanaan, dan kelucuan. Pertama kali menginjakkan kaki di KBUMN, sembilan bulan lalu menurut saya pos ini sungguh tidak asyik. Karena ketika itu saya hanya menyetor satu berita. Itupun bukan untuk desk saya melainkan desk investasi.

Banyak hal sebenarnya tentang BUMN yang bisa dipelajari. BUMN itu bisa maju seandainya BUMN itu benar-benar menerapkan GCG. Sumber Daya Manusia diperbaiki dan tak ada lagi KKN. Karenha saya menyadari bahwa KBUMN itu masih banyak raja-raja kecil yang ingin menyalahgunakan uang rakyat dari hasil pajak.

Ketika saya bertugas untuk pertama kalinya, menterinya masih dipegang oleh Sofyan Djalil. Kami biasa memanggilnya dengan sebutan nama babe. Sebutan akrab kami yang biasa kami gunakan khusus untuk dia. Memang, babe itu orangnya sederhana dan oke dalam menjawab sehingga tiap kali omongannya bisa menjadi lit berita. Tapi diantara sikapnya, yang saya kagumi adalah senyuman dan keramahannya. Ia selalu bersikap senyum kepada siapa saja tak terkecuali wartawan.

Semua orang yang ngepos di BUMN, mungkin merasa kehilangan ketika SBY tidak lagi mempercayakan kedudukan menteri BUMN padanya. Sayang, padahal dengan BUMN dipegangnya, BUMN makin lama menuju ke arah yang baik. Yah, siapapun penggantinya, kami berharap kinerjanya lebih bagus daripada babe supaya BUMN itu maju, tak lagi ada BUMN rugi.

Saya ingat terakhir kali ketika babe untuk terakhir kalinya ngantor di KBUMN, dia sempat mampir menengok presrum dan menangkap basah teman-teman yang sedang asyik merokok. Kemudian, kami mengantarkan babe ke mobilnya dan tiba-tiba muncul rasa sedih. Saya ingat dengan baik, ketika itu dia sudah berjalan menuju mobil, kemudian dia berhenti karena kami memanggil dan dia berjalan ke arah kami sambil bertanya, "ada apa, apa yang mau ditanyakan?" kata dia. Saya juga ingat ketika dia membuka kaca mobilnya dan memberikan waktu kepada kami untuk wawancara dan menyuruh sopirnya supaya jangan jalan lebih dulu. Saya juga ingat ketika mengikuti RDP bersama dengan DPR hingga jam 1 malam, meski lelah, babe masih menyempatkan waktu untuk wawancara. Saya percaya, bukan karena dia narsis, tapi karena dia menghargai kami yang menunggui RDP itu hingga pagi buta.

Empat bulan kemudian, saya dirolling ke desk bisnis. Sedih rasanya karena harus meninggalkan teman-teman di BUMN. Kemudian saya ditempatkan di ESDM. Kebetulan kantor ESDM dekat dengan BUMN sehingga saya seringkali main ke BUMN. Namun, kemudian karena desk nasional tidak lagi menempatkan orang di BUMN, saya dengan inisiatif mencoba mencari berita juga. Karena di desk bisnis, saya mencari dari sudut pandang bisnis. Selama banyak BUMN belum tbk, maka banyak peluang BUMN untuk digarap.

Hal yang tak dapat dilupakan adalah bagaimana ketika kami bercanda. Salah satu cara menghilangkan stres di tengah deadline. Meski, kami berteman tapi profesional dalam berita.

Mulai dari peristiwa hilangnya sepatu hingga foto-foto jahil. Bahkan menyembunyikan sepatu dari yang muda hingga tua (mba nani) juga ikut kena getahnya. Sebenarnya, bukan saya yang mengawali foto-foto jahil. Namun, ketika untuk pertama kalinya saya mengambil foto lucu kang Syahid, saya ketagihan mengambil foto yang lainnya. Mulai dari Angga, Vega, mas Eko hingga Erna. Bahkan foto abah dan angga seolah-olah sepasang kekasih juga bisa diambil. tapi untuk foto sepasang kekasih, vega dan mas eko-lah yang menjadi pemenangnya.

Awalnya, artis solo KBUMN adalah kang Syahid tapi kemudian artis itu berpindah kepada Erna. Maaf Erna, toh foto pertama itu yang menjadikanmu artis bukan diriku yang mengambil. Hehehe.

Untuk makanan, karena kantin BUMN tutup pada sore, selepas magrib kami semua memesan makanan hoka-hoka bento. Satu paket 13ribu, cukup murah untuk sebuah menu. Tapi lama-lama bosan, menu beralih mulai dari mencoba bakmi GM yang mahalnya minta ampun (ckp sekali pesan), tony jack sarinah (yg jelas tdk akan dipesan lagi karena rasanya), Mcdonald (alternatif pengganti kfc yg lama) dan KFC. Pilihan-pun jatuh kepada KFC. Untuk menghemat, kami selalu pesan paket dengan dua ayam dan dua nasi. Erna dan saya dengan menu favorit hot black paper, Vega dengan menu apa aja kecuali original, atau Angga yang menyukai ayam original dan Abah yang menu apa aja asalkan sama dengan Angga (dari beberapa kali pesan, selalu saja abah berpasangan dengan angga).

Sejak mas mbeng-beng kehilangan sepatu kulitnya, kami-pun lebih berhati-hati dalam menjaga barang di persrum. Kemudian, ada beberapa peristiwa kejadian demo. Lebih dari sekali, persrum dijadikan tempat untuk menampung sumbang saran bahkan bang roike pernah diculik oleh pendemo tersebut (hehehe...lebay). Bahkan, karena demopun, RUPS PLN akhirnya tertunda beberapa waktu dan saya harus masuk lewat pintu masuk lain (lewat Danareksa).

Yang paling dibutuhkan saat ini adalah mba rieka. Karena dia berhasil mengusir asap-asap itu pergi dan memaksa para pria itu untuk merokok di ruangan merokok. Hanya perintah mba rieka yang dipatuhi oleh mereka. Saya teriak hingga tenggorokan putus-pun tak akan digubris oleh mereka.

Tapi, personil satu persatupun ikut berganti. Janesti yang doyan berbahasa Jawa dirolling kemudian Erna yang diganti dengan Johanna. Kemudian Direktur Kesehatan, Yohanna memutuskan keluar dari kantornya dan pindah ke perusahaan PR. Namun, bukan berarti KBUMN tidak rame, KBUMN masih rame seperti biasanya. Masih ada trio kwek-kwek yang siap meramaikan suasana. ada bang roike, kang syahid, dan angga. Kemudian masih ada abah yang tiba-tiba muncul dan tiba-tiba hilang dari presrum (udah kaya makhluk yang dilihat abah...hehehe). Ada juga Janeman yang datang tak diundang dan pulang tak dijemput. Semua kekonyolan itu menjadikan KBUMN bikin hidup lebih hidup.

Tidak ada komentar: