12.28.2008

omset pedagang pada natal dan tahun baru turun

JAKARTA- Menjelang hari raya Natal dan tahun baru, omset pedagang mengalami penurunan sebesar 20 hingga 30 persen. Akibat daya beli masyarakat yang lemah mengakibatkan penjualan pedagang juga berkurang. Hal ini diungkapkan oleh Husinto, salah satu pedagang di pasar Muara Karang, Jakarta Utara. Menurut Direktur Bina Pasar dan Distribusi, Ditjen Perdagangan Dalam Negeri, Jimmy Bella mengungkapkan bahwa sepinya pembeli tersebut terjadi sejak terjadi krisis ekonomi global. "Untuk tahun ini daya beli turun drastis. Akibatknya Natal dan tahun baru tidak terlalu ramai," jelas Jimmy Bella.

Biasanya menjelang hari raya natal dan tahun baru, omset pedagang mencapai sekitar 30 persen dibandingkan dengan bulan-bulan biasa. Namun, yang terjadi saat ini justru kebalikan karena setelah lebaran tahun ini malah turun. Namun, sepinya pembeli diakui oleh pedagang bukan karena harga yang mahal tetapi karena mereka berusaha menahan diri untuk berbelanja. Hal tersebut tentu saja membuktikan bahwa penurunan BBM yang dilakukan oleh pemerintah tidak membawa perubahan yang besar dalam penurunan harga bahan pokok.
Harga kebutuhan pokok menjelang hari raya natal dan tahun baru dikatakan oleh Mendag seusai melakukan sidak (inspeksi mendadak) ke pasar tradisional Muara Karang bahwa harga cenderung aman dan stabil baik dari segi ketersediaan stok ataupun dari segi harga."Semuanya stabil dibandingkan dengan awal periode 2008," jelas Mendag.

Lebih lanjut, mendag mengatakan bahwa harga beras stabil, berada pada kisaran Rp 5.500 per kg dan Rp 5.800 per kg. Sedangkan harga gula pasir masih dikatakan stabil pada kisaran harga Rp 6.500 per kg. Harga minyak goreng curah, menurut Mendag telah mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan lalu yang mencapai Rp 11.000 per kg. "Sekarang Rp 8.000 per kg atau Rp 7.200 per liter," jelas Mendag.

Mendag berharap bahwa minyak goreng curah pada tahun 2009 akan semakin murah dan turun harganya karena ada program minyak goreng kemasan sederhana yang diluncurkan pada bulan Januari 2009. "Akan menstabilkan harga minyak goreng karena harga yang ditetapkan lebih ke arah minyak goreng curah," tegas mendag.

Yang mengalami kenaikan adalah kentang dan tomat. "Tapi itu karena musimnya," jelas Mendag. Sedangkan cabe sudah mulai mengalami penurunan dibandingkan dengan lebaran. Mendag juga menuturkan harga kebutuhan bahan pokok lain yang mengalami penurunan seperti harga telur dan harga daging ayam.Sayangnya penurunan tersebut bukan karena penurunan harga BBM tetapi karena memang faktor daya beli.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Subagyo mengatakan bahwa perkembangan harga dan kecukupan pasokan bahan pokok akan tetap terus stabil hingga akhir tahun. "Tidak akan terjadi lonjakan yang meresahkan," ujar Subagyo. Fitri Nur Arifenie

Daftar Perkembangan Harga Bahan Pokok
-----------------------------------------------------------------------------------
Oktober November Desember
2008 2008 2008
----------------------------------------------------------------------------------
Beras Rp 5.447 Rp 5.449 Rp 5.423
Gula Pasir Rp 6.426 Rp 6.434 Rp 6.481
Minyak Goreng curah Rp 8.726 Rp 7.950 Rp 8.089
Daging Sapi Rp 61.710 Rp 61.287 Rp 62.440
Telur Ayam Ras Rp 15.918 Rp 15.437 Rp 14.894
Tepung Terigu Rp 7.699 Rp 7.630 Rp 7.572
Cabe merah keriting Rp 13.824 Rp 15.261 Rp 20.521
Bawang merah Rp 10.620 Rp 11.144 Rp 11.599

Tidak ada komentar: