5.03.2009

Perdagangan Saham Macet Hampir Dua Jam (Beragam spekulasi beredar mengiringi kemacetan sistem transaksi di bursa)

KONTAN, Investasi, 24 April 2009

JAKARTA. Sistem perdagangan baru bernama Jakarta Automated Trading System Next Generation (JATS Next-G) kebanggaan Bursa Efek Indonesia (BEI) membuat gundah investor. Kemarin (23/4), sistem baru yang menghabiskan dana US$ 5 juta itu macet dan menyebabkan transaksi saham terhenti dua kali, total selama 1 jam 45 menit.

Pada sesi pertama perdagangan, sistem terhenti selama 10 menit terhitung 9.35 hingga 9.45 WIB. Sistem itu kembali macet pada sesi kedua perdagangan, pada pukul 14.26 hingga 15.30 WIB. "Sistem transaksi terhenti (trading halt) sehingga kami mematikan JATS-Next G," kata M.S. Sembiring, Direktur Perdagangan Saham dan Pengembangan Usaha BEI, kemarin.

Beragam spekulasi pun muncul mengiringi macetnya sistem transaksi bursa itu. Ada yang bilang, ini merupakan sabotase dan efek pertarungan para kubu kandidat Direksi BEI. Bahkan ada yang bilang ini adalah imbas perpecahan elite politik nasional.

Ada juga yang berspekulasi bahwa kejadian kemarin untuk menjaga supaya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak menukik lebih dalam. Maklum, sewaktu JATS Next-G mogok, IHSG sudah turun di atas 1%.

Toh, Bastian Purnama, Direktur Informasi dan Teknologi BEI, memastikan penyebab terhentinya sistem ini murni urusan teknis. Sebab ada lonjakan jumlah order melebihi kapasitas JATS Next-G menjadi 380.000 order.

Lonjakan itu terjadi akibat ada permintaan jual besar-besaran saham PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) dari Trimegah Securities cabang Medan. "Kapasitas sistem jadi penuh karena ada order dari Trimegah sebanyak 220.000 kali atau 84% dari total transaksi," kata Bastian.

Direktur Trimegah, Rosinu mengakui, kemacetan yang terjadi pada sesi pertama merupakan kesalahan Trimegah. Tapi, ia menampik tuduhan bahwa perdagangan sesi kedua terhenti akibat kesalahan Trimegah. "Kami tidak melakukan transaksi melalui remote trading pada sesi kedua," tandasnya.

Entah mana yang benar. Yang jelas, Sembiring menyatakan, BEI akan memberi teguran keras pada Trimegah.

Fitri Nur Arifenie, Yuwono Triatmodjo

Tidak ada komentar: