5.03.2009

Transaksi Macet, BEI Akan Membenahi Sistem (Order jual Securities membuat perdagangan bursa saham terhenti dua kali)

KONTAN, Investasi, 24 April 2009

JAKARTA. Keluh kesah bertebaran di lantai bursa. Semua ini merupakan akibat dari kemacetan sistem perdagangan baru Bursa Efek Indonesia (BEI) bernama Jakarta Automatic Trading System Next Generation (JATS Next-G). Maklum, kemarin, JATS Next-G ngadat dua kali selama sekitar satu jam 45 menit.

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyalahkan PT Trimegah Securities Tbk (TRIM) sebagai penyebab kemacetan sistem perdagangan kali ini. "Kekacauan sistem terjadi ketika Trimegah melakukan order jual saham PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) sebanyak 220.000 kali," kata Direktur Perdagangan Saham, Penelitian dan Pengembangan Usaha Bursa Efek Indonesia (BEI), MS. Sembiring.

Menurut data yang sempat terekam RTI, Trimegah 29.749 kali memasukkan order jual 10 lot saham BLTA di harga Rp 740 per saham. Order itu muncul dalam kurun waktu satu menit pada pukul 09.31 WIB.

Sementara, pada sesi perdagangan kedua, BEI juga menuding Trimegah menjadi penyebab kemacetan sistem perdagangan. Berdasarkan data BEI, Trimegah memasukkan order jual sebanyak 7,6 miliar saham BLTA sebanyak 7.444,7 kali dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,3 triliun.

Peralihan sistem di Trimegah

Avi Yasa Dwipayana, Direktur Utama Trimegah Securities mengakui bahwa perusahaannya sedang menjalankan transisi dari sistem lama ke sistem baru. Tapi, ia tidak menyangka kondisi itu bisa menimbulkan gangguan pada sistem perdagangan BEI. "Setelah mengalami gangguan, kami langsung membatalkan order transaksi itu," ujarnya.

Namun, Trimegah menyangkal sistem JATS Next-G ngadat pada sesi kedua karana kesalahannya. "Kami sudah mematikan remote trading pada sesi pertama," tandas Avi.
Namun, Avi mengakui, kerusakan pada sistem perdagangan Trimegah bukan yang pertama kali. Oleh sebab itu, Trimegah sedang pindah ke sistem terbaru yang disebut S21. "Sistem ini juga dipakai oleh lebih dari 50 broker," ujarnya.

Kejadian ini menjadi pelajaran bagi BEI. Direktur Pencatatan BEI, Eddy Sugito Eddy menilai, tidak ada unsur kesengajaan dari kejadian kemarin. Maklum, sebelumnya beredar spekulasi bahwa terhentinya sistem ini merupakan sabotase sebagai imbas pertarungan para kubu calon Direksi BEI. "Itu gosip," katanya.

BEI pun akan menambah kapasitas memori sistem JATS Next-G sehingga sistem transaksi ini bisa menangani 1.000.000 order sehari. BEI akan menggandeng Berca Group untuk pembenahan itu. "Jika barangnya bisa diperoleh, Sabtu kami akan melakukan uji coba," imbuh Direktur Informasi dan Teknologi BEI, Bastian Purnama. Selanjutnya, sistem dengan kapasitas baru itu akan mulai beroperasi pada hari Senin mendatang (26/4).

Fitri Nur Arifenie, Yuwono Triadmodjo, Hendra Soeprajitno

Tidak ada komentar: