3.09.2009

BEI Menemukan Indikasi Insider Trading pada Akuisisi Indika

JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menemukan indikasi insider trading dalam akuisisi PT Indika Energy Tbk (INDY) terhadap PT Petrosea Tbk (PTRO). BEI menduga kabar mengenai akuisisi tersebut telah lebih dulu bocor ke pasar sebelum INDY melaporkan rencananya kepada otoritas bursa.

Akibatnya harga saham PTRO langsung melejit luar biasa. "Kalau melihat dari kenaikan harga yang luar biasa, ada indikasi insider trading, karena ada pihak-pihak yang tahu lebih dulu ketimbang publik," jelas Direktur Pencatatan BEI Eddy Sugito di Jakarta, kemarin (4/3).

Eddy menjelaskan, INDY baru menyampaikan rencana tentang akuisisi itu pada 16 Februari 2009. Namun antara 9 Februari-16 Februari 2009, harga saham PTRO sudah naik secara tidak wajar.Pada 9 Februari, harga PTRO masih di Rp 3.700 per saham. Dalam waktu seminggu, harga PTRO naik 71,62% menjadi Rp 6.350 per saham.

Volume transaksi juga mencapai 1,09 juta saham. Alhasil, BEI sempat menghentikan sementara (suspend) aktivitas perdagangan saham PTRO pada 17 Februari. Tapi suspend itu dicabut kembali sehari setelahnya. Sampai kemarin, harga saham PTRO sudah mencapai Rp 10.150 per saham.

BEI menegaskan akan memeriksa pihak-pihak yang terlibat proses akuisisi tersebut. Tapi, Eddy mengatakan pemeriksaan tersebut masih harus menunggu hasil pemeriksaan awal yang dilakukan tim pengawas.

Eddy masih belum berani memastikan siapa yang paling mungkin melakukan insider trading tersebut. "Pihak yang terlibat bisa macam-macam, bisa emiten itu sendiri, bisa juga konsultan," terang Eddy.

Eddy juga tidak berani menargetkan sampai kapan pemeriksaan transaksi itu akan berlangsung. Yang jelas, menurutnya, BEI akan menuntaskan kasus tersebut secepatnya. Setelah BEI menuntaskan pemeriksaan, BEI akan melimpahkan kasus tersebut kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).

Manajemen PTRO membantah telah membocorkan informasi tentang rencana akuisisi INDY yang berpotensi menimbulkan insider trading. Presiden Direktur PTRO Micky Hehuwat mengatakan, Manajemen PTRO tidak tahu menahu tentang adanya kebocoran transaksi. "Kami sudah memberikan kejelasan informasi tentang transaksi itu hanya kepada BEI," bantah Micky.

Walaupun akuisisi INDY terhadap PTRO ini masih diselidiki, proses akuisisi tersebut tetap berjalan. Menurut Micky, saat ini INDY dan PTRO masih dalam tahap melakukan uji kelayakan alias due dilligence.

Kedua perusahaan tersebut menargetkan proses due dilligence tersebut bisa selesai pada akhir Maret ini. Keduanya juga berharap proses akuisisi ini bisa rampung secara keseluruhan pada bulan Mei, atau paling lambat di pertengahan 2009.

Fitri Nur Arifenie

Tidak ada komentar: